Ad Code

Responsive Advertisement

Jeruk Bali

Jeruk Bali (Citrus maxima), yang juga dikenal dengan nama pomelo, adalah salah satu jenis jeruk terbesar yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Meskipun namanya mengandung kata “Bali”, jeruk ini tidak hanya tumbuh di Pulau Bali, melainkan juga banyak ditemukan dan dibudidayakan di daerah lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera. Jeruk bali menjadi salah satu buah yang unik karena ukurannya yang besar, rasa yang khas, serta manfaatnya yang beragam baik untuk konsumsi segar maupun kesehatan.

Secara morfologi, jeruk bali memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan jenis jeruk lainnya. Diameternya bisa mencapai 15–25 cm dengan berat yang dapat mencapai 1 hingga 2,5 kilogram per buah. Kulit buahnya sangat tebal, berwarna hijau saat mentah dan berubah menjadi kekuningan ketika matang. Meskipun tebal, kulit jeruk bali mudah dikupas dengan tangan setelah diiris terlebih dahulu, dan bagian dalamnya terdiri dari daging buah yang besar-besar dan kering, terbungkus membran tipis.

Warna daging buah jeruk bali bervariasi tergantung varietasnya, mulai dari putih kekuningan, merah muda (pink), hingga merah terang. Rasanya manis bercampur sedikit asam dan pahit yang sangat khas, dengan tekstur yang renyah dan tidak terlalu berair. Tidak seperti jeruk biasa yang juicy, jeruk bali lebih padat dan kering, sehingga cocok dimakan langsung dalam bentuk segmen, ditaburi sedikit garam atau cabai bubuk, atau dijadikan campuran dalam rujak dan salad buah.

Selain enak dimakan, jeruk bali juga kaya akan manfaat kesehatan. Buah ini mengandung vitamin C yang tinggi sebagai antioksidan alami yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki jaringan kulit, dan menangkal radikal bebas. Jeruk bali juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan serta rendah kalori, menjadikannya buah yang cocok dikonsumsi saat diet. Kandungan kalium, bioflavonoid, dan enzim-enzim alami lainnya juga menjadikan jeruk bali sebagai buah yang mendukung kesehatan jantung dan sistem metabolisme.

Dalam budaya tradisional, jeruk bali kadang digunakan dalam ritual atau sesaji karena ukurannya yang besar dianggap sebagai simbol kemakmuran dan keberuntungan. Bahkan di beberapa daerah, daun dan kulitnya digunakan dalam pengobatan herbal tradisional.

Tanaman jeruk bali tumbuh baik di daerah dataran rendah hingga menengah, dengan sinar matahari cukup dan tanah yang gembur. Pohonnya berukuran sedang dengan daun lebat dan bunga putih beraroma harum. Tanaman ini bisa mulai berbuah dalam 3–5 tahun setelah tanam dan memiliki produktivitas tinggi jika dirawat dengan baik.


Posting Komentar

0 Komentar