Jeruk Purut (Citrus hystrix) adalah salah satu jenis jeruk khas Asia Tenggara yang memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi tampilan fisik, aroma, maupun penggunaannya yang luas dalam dunia kuliner dan pengobatan tradisional. Di Indonesia, jeruk purut sangat dikenal dan sering digunakan terutama bagian daunnya yang harum serta kulit buahnya yang aromatik. Meskipun buahnya tidak lazim dikonsumsi langsung karena rasa yang sangat asam dan getir, jeruk purut memiliki nilai penting dalam warisan kuliner Nusantara.
Secara morfologis, jeruk purut memiliki ukuran buah kecil hingga sedang, berbentuk bulat agak lonjong, dengan ciri khas kulit yang bergelombang atau berbenjol-benjol tidak rata. Warna kulitnya hijau tua saat masih muda dan akan berubah menjadi hijau kekuningan ketika matang. Kulit buahnya tebal dan sangat kaya akan minyak atsiri, yang membuatnya memiliki aroma citrus yang kuat dan segar. Daging buahnya berwarna hijau pucat hingga kekuningan, sangat asam, dan memiliki banyak biji. Karena rasa yang terlalu tajam dan getir, buah ini jarang dikonsumsi langsung dan lebih sering digunakan dalam bentuk parutan kulit atau perasan jus dalam jumlah kecil sebagai bahan penyedap.
Yang paling terkenal dari jeruk purut adalah daunnya, yang sering disebut “daun jeruk purut.” Daun ini berbentuk unik karena seolah memiliki dua helai daun yang menyatu di tengah, menyerupai bentuk angka delapan. Aromanya sangat khas—tajam, segar, dan harum—dan sangat disukai sebagai bumbu masakan tradisional. Daun jeruk purut digunakan secara luas dalam berbagai hidangan seperti rendang, soto, gulai, pepes, hingga berbagai sambal. Aromanya mampu menambah kompleksitas rasa dan kesegaran dalam masakan, serta membantu menghilangkan bau amis pada daging atau ikan.
Selain sebagai bahan kuliner, jeruk purut juga memiliki beragam manfaat kesehatan. Kulit dan daunnya mengandung minyak atsiri seperti citronellal, limonene, dan linalool, yang bersifat antibakteri, antijamur, dan antiradang. Dalam pengobatan tradisional, ekstrak jeruk purut sering digunakan untuk mengatasi flu, demam, masuk angin, dan gangguan pencernaan. Air perasan buahnya juga digunakan dalam campuran jamu atau sebagai bahan minuman tradisional untuk menyegarkan tubuh dan membantu pencernaan.
Jeruk purut tumbuh sebagai pohon kecil yang dapat mencapai tinggi sekitar 2–4 meter. Tanaman ini memiliki duri pada batang dan cabangnya, serta daun yang hijau mengilap. Jeruk purut sangat cocok ditanam di daerah tropis dengan sinar matahari cukup dan drainase tanah yang baik. Tanaman ini cukup tahan terhadap hama dan relatif mudah dirawat, sehingga sering dijumpai di pekarangan rumah, kebun, atau bahkan ditanam dalam pot.
Jeruk purut tidak hanya menjadi bagian penting dalam kuliner Indonesia, tetapi juga diakui secara luas di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Laos, dan Malaysia. Dalam kuliner Thailand misalnya, jeruk purut menjadi bumbu utama dalam tom yum dan kari. Popularitas dan manfaatnya yang luas menjadikan jeruk purut sebagai tanaman yang bernilai tinggi secara budaya dan ekonomi.
.jpg)
0 Komentar